07 September 2007

JANJI HATI

Serial Marisha Mama Gaul (sebaiknya baca dulu dua seri sebelumnya ya biar gampang ngikuti ceritanya)

Maka sejak tekad itu menjadi semakin bulat, aku pun mulai menyusun janji hati. Janji pada diri sendiri, untuk tidak lagi boros, tidak belanja benda-benda yang nggak perlu, untuk mulai mengurangi hang out yang nggak penting, mencoret daftar teman hura-hura yang nggak membawa manfaat, belajar memasak makanan yang Mas Abi suka, belajar menjahit (paling nggak supaya aku bisa memasang kancing baju Mas Abi yang lepas), lebih perhatian pada mas Abi, dan makin mendekatkan diri pada Allah SWT.

Bagaimanapun aku semakin sadar bahwa hidup tidak melulu soal duniawi. Aku ingin bisa membesarkan anakku dengan tanganku sendiri, mendidiknya menjadi anak yang baik dan dapat bermanfaat bagilingkungannya. Bukankah kata Aa Gym, sebaik-baik orang adalah orang yang dapat memberi manfaat bagi lingkungannya… ih aku jadi sok bijak deh.

Lalu di tahun kedua pernikahan kami lahirlah Nara, bayi laki-laki sehat yang lucu dan menggemaskan. Aku benar-benar bahagia menerima berkah itu. Sejak awal saat mengetahui diriku hamil, aku sudah mulai mempersiapkan kehadiran bayi ini dengan sebaik-baiknya. Menjadi rajin berolahraga ringan, mulai membaca berbagai informasi seputar bayi dan perkembangannya, mendengarkan musik klasik (yang dulu bukan jenis musik pilihanku) hanya makan makanan yang sehat dan bergizi, menghindari kosmetik yang mungkin berbahaya bagi janin… yah apapun untuk kebaikan bayiku.

Tapi sejak hamil Nara pula, banyak hal yang berubah dariku. Berat badanku meningkat drastis hingga 25kg, yang sayangnya.. hanya berkurang 7 kg setelah aku melahirkan (Dengan kata lain 18 kg sisanya, masih ada di dalam tubuhku sebagai cadangan lemak). Lalu dengan alasan Ibu yang menyusui membutuhkan banyak asupan gizi, berat badanku pelan-pelan mulai naik lagi, melesat cepat meninggalkan angka idealku.

Tak hanya soal tubuh yang semakin bulat. Sejak kehamilan itu, aku juga makin jarang berdandan, mungkin karena bayiku laki-laki (yah banyak yang bilang kalau hamil bayi laki-laki si Ibu jadi malas berdandan… hehehe padahal kalau emang dasarnya malas ya malas aja)… tapi kebiasaan itu terus terbawa hingga Nala berusia hampir 7 bulan. Baju-baju kerenku kini hanya terlipat rapi di dalam lemari, sedang sepatu-sepatu lucu sudah hampir semuanya tak cukup lagi. Tanpa harus dikatakan, aku sebenarnya menyadari… diriku kini tampak sangat menyedihkan.(bersambung)

Bagaimana kelanjutan kisah Marisha?? nantikan besok ya

No comments: